Bukan Karena Bodoh, Ini Alasan Kenapa Siswa Kita Gagal Paham
Pernah nggak sih kamu ngajar atau belajar di kelas, terus tiba-tiba muncul ekspresi “bingung akut” dari wajah-wajah polos siswa? Mata mereka kosong, kayak aku waktu ditanya “kapan wisuda?”. Tapi tunggu dulu, bukan berarti mereka bodoh. Gagal paham bukan soal otak, tapi soal pendekatan.
Pertama, mari kita sepakat: anak-anak zaman sekarang itu pintar-pintar, bahkan bisa lebih cepat nangkep informasi lewat TikTok daripada dari papan tulis. Tapi sayangnya, sistem pendidikan kita kadang masih kejebak gaya lama — kayak mantan yang susah move on. Materinya berat, penyampaiannya kaku, dan kadang nggak relevan sama dunia mereka.
Misalnya gini, guru menjelaskan konsep fisika pakai contoh “kereta api melaju ke arah utara” padahal anak-anak ini udah jarang liat kereta. Mereka lebih relate kalau dijelasin pakai analogi “motor ngebut ngejar diskon”. Relatable? Masuk!
Kedua, lingkungan belajar juga punya andil. Banyak siswa yang sebenarnya pengen ngerti, tapi udah keburu cemas duluan. Takut salah, takut ditertawakan, atau yang paling parah: takut nilai jelek. Akibatnya? Mereka diem aja, padahal dalam hati mereka teriak, “Tolong, Pak, aku nggak ngerti! Tapi aku malu!”
Nah loh.
Dan jangan lupa, kecepatan belajar tiap anak beda-beda. Ada yang langsung nyantol, ada yang butuh pengulangan, ada juga yang harus dibantu dengan gambar, cerita, atau main peran dulu biar klik. Tapi sayangnya, sistem kita masih suka ngejar target kurikulum dibanding ngejar pemahaman.
Kadang kita lupa, belajar itu bukan lomba cepat-cepatan paham, tapi proses memahami makna. Kalo guru cuma fokus “menyelesaikan bab”, ya siswa bakal fokus “menyelesaikan semester” — bukan ngerti isinya.
Lucunya, banyak yang salah kaprah. Begitu siswa nggak ngerti, langsung dikasih label “bodoh” atau “nggak niat belajar”. Padahal bisa aja gurunya yang nggak ngerti cara ngajarnya kurang ngena. Bukan salah siapa-siapa sih, tapi harusnya sama-sama mau introspeksi.
Sebagai pendidik (dan mantan siswa juga), saya percaya kalau tiap anak punya potensi — asal dikasih ruang dan cara yang tepat. Bukan dikekang pake metode seragam yang udah outdated.
Jadi kalau kamu guru, calon guru, atau sekadar manusia yang peduli pendidikan, yuk mulai ubah cara pandang. Anak nggak gagal paham karena bodoh, tapi karena kita kadang lupa: belajar butuh empati, bukan sekadar instruksi.
Tags: #Pendidikan #Siswa #Belajar #Opini #FaujiAgusta #GagalPaham #GuruZamanNow #EdukasiSantuy #BlogEdukasi
Kalau kamu suka tulisan kayak gini, mampir terus ke faujiagusta.web.id. Siapa tau besok ada artikel yang lebih ngena — atau lebih receh. Siapa tau 😄

Join the conversation